Friday, October 13, 2023

Cara Perbaiki Sistem Alternator Mobil.

Fungsi Alternator : Untuk melakukan pengisian kembali tegangan baterai
KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSINYA

1. NUT

Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator

2. LOCK WASHER

Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan

3. PULLLEY

Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin

4. FAN

Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian

5. FAN SPACER

Untuk mengatur jarak posisi dari kipas

6. FRONT HOUSING

Untuk penutup bagian depan dari alternator

7. FRONT BEARING

Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor

8. RETAINER

Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing

9. STOP RING

Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor

10.ROTOR

Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik

11.STATOR

Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik

12.PCB

Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif
 13.BRUSH RETAINER

Untuk tempat kedudukan dari pada brushes

14.SPRINGS

Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus)

15.REAR HOUSING

Untuk menutup alternator bagian belakang

16.REAR BEARING

Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang

1.TERMINAL INSULATOR

Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator

KOMPONEN BESAR UTAMA ALTERNATOR

1. ROTOR terdiri 

    1. MUR PENGIKAT
    2. PULI
    3. FAN
    4. FRONT HOUSING
    5. ROTOR COIL
    6. SLIP RING
    7. BANTALAN

2. STATOR terdiri dari :

    1. STATOR COIL
    2. DIODE ( + / - )
    3. BRUSH HOLDER
    4. BRUSH
    5. REAR HOUSING

3. REGULATOR

Fungsi : Untuk memasukkan arus listrik kedalam kumparan rotor, meskipun putarannya berubah-ubah.
KETERANGAN KODE

IG = IGNITION
N = NEUTRAL
E = EMITTER
F = FUSE
L = LIGHT
B = BATTERY

CHART REGULATOR 6 TERMINAL 
Pada sistem pengapian jenis ini titik netral dari kumparan stator alternator di pergunakan untuk mengatur bekerjanya tegangan Relay (Voltage Relay). Lampu tanda pengisian akan menyala atau mati sesuai dengan kerjanya voltage relay dan bilamana tegangan terminal (N) kurang dari jumlah yang ditentukan maka alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal dalam mengisi baterai kembali.

CARA KERJA SISTEM PENGISIAN DALAM RANGKAIAN

PERHATIKAN GAMBAR
CARA KERJA ALTERNATOR DALAM RANGKAIAN

Bila kunci kontak di "ON" kan, arus listrik dari baterai mengalir ke charge warning lamp, terminal (L) regulator, titik kontak voltage relay "P1" dan "P0" terus ke masa bodi (E). dan pada saat yang sama menglir arus ke kumparan voltage regulator mengakibatkan lampu tanda kontrol menyala. Pada saat yang sama pula, arus lain dari baterai mengalir melalui sikring, terminal "IG" regulator, titik kontak voltage regulator "P3" dan "P4" keluar melalui terminal "F" alternator terus ke rotor coil Arus listrik yang mengalir masuk ke dalam rotor coil akan menimbulkan kemagnetan (Field Current) dan dalam hal ini belum ada proses pengisian.

Sesudah mesin nyala dan rotor berputar maka terjadilah arus AC yang akan diubah oleh 6 buah dioda menjadi arus DC. Tegangan ini menjadi lebih besar di antara terminal "B" dan "E". dan tegangan keluar dari "N" stator coil, menyebabkan tenaga tarik dari kumparan pada voltage relay bertambah besar dan titik "P1" berhubungan dengan titik "P2" dan lampu tanda pengisian mati yang berarti sistem pengisian telah bekerja.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALTERNATOR 

1. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT ROTOR COIL
Periksa hubungan terbuka rotor coil, jika ada hubungan (Baik), jika tidak ada hubungan (Putus)

2. PERIKSA CONTINUITAS MASSA ROTOR COIL
Periksa hubungan massa dari rotor coil, jika ada hubungan (Bocor), jika tidak ada hubungan (Baik)


3. PERIKSA DIAMETER SLIPRING
Periksa diameter slipring dari keausan akibat gesekan dengan brush, Diameter standart dari slipring tergantung dari sfesifikasi pabrik, jika sudah aus (Ganti baru)

4. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT STATOR COIL
Periksa hubungan terbuka stator coil, jika ada hubungan (Baik), jika tidak ada hubungan (Putus)

 5. PERIKSA CONTINUITAS MASSA STATOR COIL
Periksa stator coil hubungan massa, jika ada hubungan (Bocor), jika tida ada hubungan (Baik)

6. PERIKSA CONTINUITAS DIODA (+) DAN DIODA (-)
 
Periksa hubungan dioda (+) dan dioda (-), jika salah satu ada hubungan berarti kondisi dioda (Baik)

7. PERIKSA PANJANG SIKAT
Ukur panjang sikat (sesuai sfesikasi pabrik) jika sudah aus, terbakar atau rusak (Ganti baru)

KERUSAKAN-KERUSAKAN ALTERNATOR

1. Rotor coil putus/terbakar
2. Stator coil putur/terbakar
3. Dioda putus/mati
4. Regulator coil rusak/terbakar
5. Brush aus dan brush holder patah
6. Bearing depan dan belakng sudah aus

Saturday, June 10, 2023

Mengenal Simbol Lampu di Panel Indikator Truk dan Bus Hino

Mungkin kita sering memperhatikan simbol – simbol tersebut, tetapi apakah kalian tau akan arti dan maksud dari simbol tersebut bila menyala. Tentu akan sangat berbahaya bila pengemudi tidak memahami simbol tersebut pada saat mengendarai kendaraan, akibatnya kendaraan bisa rusak atau bahkan bisa berakibat kecelakaan di perjalanan. Karena itu kami akan membantu sahabat hino untuk mengenal simbol lampu di panel indikator truk dan bus hino 
Berikut daftar dan penjelasan berbagai indikator yang tertera di panel instrumen:
Tekanan Oli Mesin
Indikator tekanan oli menyala dan buzzer berbunyi ketika tekanan oli rendah atau tidak normal. Hentikan kendaraan pada tempat yang aman dan tarik tuas rem parkir untuk menghentikan suara buzzer. Kemudian periksa level oli mesin dan kebocoran oli (bila ditemukan kebocoran oli), maka segera hubungi Mekanik
Rem Parkir
Indikator rem parkir akan menyala bila tuas rem parkir ditarik ke atas atau diaktifkan. Rem parkir juga akan otomatis aktif apabila tekanan udara pada tangki rem rendah, sehingga akan terjadi pengereman secara otomatis. Karena dari itu kemungkitan terjadinya rem blong sangat kecil.
Tekanan Udara Tangki Rem
Indikator tekanan udara tangki rem menyala dan buzzer berbunyi bila tekanan udara turun dan jarum alat ukur pada spidometer berada pada posisi daerah merah. Hentikan kendaraan pada tempat yang aman dan tarik tuas rem parkir untuk menghentikan suara buzzer. Kemudian periksa ada tidaknya kebocoran pada tangki udara rem, kemudian jalankan kendaraan pada kecepatan menengah untuk menaikan tekanan udara dan segera hubungi Mekanik 
Level Pendingin Radiator
Indikator level pendingin radiator menyala dan buzzer berbunyi bila air pendingin yang berada di radiator berada dibawah level tertentu. Hentikan kendaraan pada tempat yang aman dan tarik tuas rem parkir untuk menghentikan suara buzzer. Tunggu hingga mesin dingin terlebih dahulu, kemudian buka tutup radiator dan isilah cairan pendingin radiator hingga batas yang ditentukan. Bila menemukan kebocoran pada radiator mana segera hubungi Mekanik 
Pengisian Baterai (Accu)
Indikator pengisian baterai menyala bila terjadi pengisian yang tidak benar pada sistem pengisian. Yang normal, indikator menyala ketika anda memutar kunci kontak ke posisi ON tetapi indikator akan mati ketika mesin mulai hidup dan alternator mulai mengisi baterai/ accu.
Inter Axle Differential Lock
Indikator Inter Axle Differential Lock menyala bila switch telah ditekan ke posisi ON. Inter Axle Differential Lock ini berfungsi untuk mengunci axle depan dan belakang, sebaiknya diaktifkan pada saat akan melewati jalanan (tidak rata, kasar, licin dan bersalju) untuk menjamin peforma mengemudi yang baik. Sebelum mengaktifkan switch ke ON sebaiknya kendaraan telah berhenti dengan sempurna.
ES Start (Hino Provia/ Seri 700)
Indikator ES Start menyala dan buzzer berbunyi secara otomatis ketika kunci kontak diputar ke posisi ON (menandakan kondisi normal). ES Start adalah sebuah perangkat yang berfungsi (jalanan menanjak) ketika pedal rem ditekan lebih dari 1 detik setelah kendaraan berhenti sempurna, maka kekuatan pengereman akan dipertahankan secara otomatis walaupun kaki dilepas dari pedal rem. Saat pedal kopling dilepaskan ketika akan menjalankan kendaraan, maka secara otomatis rem akan dilepaskan. Fitur ini dapat diaktifkan atau di non-aktifkan dengan menekan switch utama ES
Kuras Air Tangki Bahan Bakar
Indikator kuras air tangki bahan bakar menyala bila air yang terkandung dalam bahan bakar menumpuk pada filter bahan bakar. Bila indikator ini menyala maka parkir kendaraan anda ditempat yang aman, matikan mesin kemudian buang atau kuras air pada filter bahan bakar
PTO (Power Take Off)
Indikator PTO menyala dan buzzer berbunyi bila switch telah ditekan ke posisi ON. PTO ini hanya ada di truk dump dan mixer yang berguna untuk menaikan/ menurunkan dump atau memutar tangki molen (mixer)
Exhaust Brake/ Rem Gas Buang (Hino Ranger)
Exhaust brake pada hino ranger akan berfungsi dan lampu indikator akan menyala ketika tuas di sisi kiri roda kemudi ditarik kebawah dan kaki anda tidak menekan pedal gas serta pedal kopling. Fitur ini akan membantu untuk memperkuat daya pengereman yang ditimbulkan oleh engine brake. 
Exhaust Brake/ Rem Gas Buang (HIno Dutro)
Exhaust brake pada hino dutro akan berfungsi dan lampu indikator akan menyala ketika tuasnya ditarik kebawah dan kaki anda tidak menekan pedal gas serta pedal kopling. Fitur ini akan membantu untuk memperkuat daya pengereman yang ditimbulkan oleh engine brake. 
Check Engine
Indikator check engine menyala bila sistem bahan bakar tidak normal atau rusak, jika mesin tidak dapat dihidupkan kembali maka pindahkan kendaraan ke tempat yang aman dengan mendereknya. Kemudian segera hubungi dealer hino terdekat dilokasi anda berada.
Lampu Jarak Jauh
Indikator lampu jauh menyala bila lampu utama telah dinyalakan dan tuas pada sisi kanan roda kemudi ditekan ke bawah (High Beam) atau ketika tuas ditekan ke atas (Passing). Pada posisi passing lampu akan menyala, selama tuas dipertahankan ke atas, posisi passing digunakan untuk memberi tanda pada kedaraan di depan. Posisi passing juga dapat digunakan ketika lampu pada posisi OFF
Low Range
Indikator low range menyala bila range shift switch yang berada di tuas kopling di geser ke bawah. Gigi transmisi pada low range adalah gigi rendah ( R – C – 1 – 2 – 3 – 4 ). Pada saat switch pada posisi LOW dan kendaraan melibihi kecepatan standar maka buzzer akan berbunyi dan lampu indikator low range akan berkedip. 
High Range
Indikator high range menyala bila range shift switch yang berada di tuas kopling di geser ke atas. Gigi transmisi pada high range adalah gigi tinggi ( 5 – 6 – 7 – 8 ). Pada saat akan melakukan perpindahan dari gigi tinggi/ High Ranger ke gigi rendah/ Low Range, maka pastikan gigi sudah berada di gigi 5. Kemudian turunkan kecepatan dan RPM di 2.150 / 1.700 r/rim, lalu geser shift switch ke bawah (low range) dan ganti ke gigi 4 secara perlahan
Lampu Kabut
Indikator lampu kabut menyala bila lampu utama telah diaktifkan dan switch lampu kabut ditekan ke posisi ON. Gunakan lampu kabut pada saat pandangan buram pada jalanan berkabut dan sebagainya.
Lampu Tanda Belok atau Hazard
Indikator lampu Hazard menyala bila tuas pada sisi kiri roda kemudi di dorong kedepan. Lampu hazard ini dapat berkedip walaupun kunci kontak berberada di posisi OFF. Indicator tanda berbelok menyala bila tuas pada sisi kanan roda kemudi di geser ke atas (tanda berbelok kiri) dan di geser ke bawah (tanda berbelok kanan).
Peringatan Transmisi
Indikator peringatan transmisi menyala bila terjadi permasalahan pada sistem transmisi pada truk atau bus hino anda.Bila indikator ini menyala maka parkir kendaraan anda ditempat yang aman dan segera hubungi Mekanik
Peringatan Turbo Boost
Indikator peringatan turbo boost menyala bila tekana udara pada turbo charger terlalu tinggi. Bila indikator ini menyala disaat anda sedang mengemudikan kendaraan. Maka segera turunkan putaran mesin agar indikator tersebut mati. Tetapi hal ini bukan berarti sistem telah normal kembali. Segeralah hubungi dealer hino atau kemudikan kendaraan menuju dealer hino dengan kecepatan mesin rendah. 
Peringatan ABS (Anti - Lock Brake Sistem)
Indikator peringatan ABS menyala dan lampu alarm akan berbunyi bila terjadi permasalahan pada sistem sensor ABS. Pada saat ABS mengalami kerusakan sistem pengereman akan tetap berfungsi secara normal seperti kendaraan yang tidak memiliki ABS. Apa itu ABS (Anti – Lock Brake Sistem) ? adalah sebuah perangkat yang mendukung penghentian kendaraan pada kondisi tertentu dengan mencegah penguncian roda dan olengnya ekor kendaraan saat dilakukan pengereman secara mendadak pada jalan licin.
Peringatan ABS Trailer
Indikator peringatan ABS trailer menyala dan lampu alarm akan berbunyi bila trailer yang sudah memakai sistem ABS mengalami permasalahan. Pada saat ABS mengalami kerusakan sistem pengereman akan tetap berfungsi secara normal seperti trailer yang tidak memiliki ABS. Segera hubungi dealer hino untuk diperiksa dan diperbaiki.
Peringatan Non ABS Trailer
Indikator peringatan non ABS trailer menyala bila trailer yang dipasang tidak memiliki sistem pengereman ABS. Maka mengemudilah secara hati – hati dan apabila lampu peringatan ini menyala pada trailer yang menggunakan sistem rem ABS, segera periksa kabel coupling.

Terimakasih semoga Bermanfaat

Wednesday, June 7, 2023

Cara cek busi motor apakah masih bagus atau rusak

Cara cek busi motor apakah masih bagus atau rusak

Cara cek busi motor apakah masih bagus atau rusak – Pernah nggak anda mengalami motor mogok di tengah jalan? Motornya tiba-tiba mati begitu saja padahal bensin ada dan kelistrikan motor juga normal. Pas coba dinyalakan ulang tetap nggak mau hidup. Dibawa ke bengkel, eh ketahuan kalo busi nya mati. Hehe

Iya, peran busi pada sepeda motor sebegitu pentingnya. Tanpa busi maka motor bensin tidak akan bisa hidup karena salah satu syarat proses pembakaran yakni pengapian tidak akan terjadi.

Lalu bagaimana cara mengecek (memastikan) kondisi sebuah busi motor apakah masih dalam keadaan bagus atau tidak secara akurat?

Cara cek busi motor apakah masih bagus atau tidak
Kebanyakan dari kita biasanya menilai busi rusak atau tidak berdasarkan visual pada ujung busi. Jika busi terlihat sudah berwarna cokelat usang, agak kekuning-kuningan, dll disertai motor tidak bisa hidup, maka itu artinya kita menganggap busi sudah rusak.

Ada juga yang melakukan pengecekan dengan cara membuka busi dari mesin. Busi dipegang sambil starter motor. Jika terdapat percikan api pada ujung busi maka itu artinya busi masih bagus, tapi jika tidak ada maka artinya busi sudah rusak. Tapi perlu diingat bahwa cara ini cukup berbahaya karena jika ada kebocoran pada kabel busi, biasanya akan ada hentakan setrum yang cukup keras. Hal ini disebabkan karena terdapat tegangan tinggi pada busi yang terhubung dengan coil.

Ke 2 cara di atas tidak salah. Bahkan saya pun kadang melakukan cara yang sama untuk mengecek busi masih bagus atau tidak.

Hanya saja, ada cara yang lebih akurat untuk memastikan kondisi busi motor apakah masih bagus atau sudah rusak. Caranya adalah dengan mengukur tahanan busi menggunakan multimeter (multitester).

Berikut ini adalah langkah-langkahnya

Langkah-langkah pengecekan busi menggunakan multimeter
1. Buka busi dari mesin. Pastikan ujung busi benar-benar sudah dibersihkan terutama pada bagian yang ditunjukan tanda panah.
2. Posisikan selektor multitester pada posisi ohm > 20k seperti gambar berikut.
3. Lakukan pengukuran seperti gambar berikut
4. Amati hasilnya. Jika multitester menunjukan nilai tahanan antara 6 – 15 ohm, itu artinya busi motor masih dalam keadaan bagus. Jika di luar itu, maka busi sudah rusak dan harus diganti. 

Hanya saja perlu diperhatikan, jika nilai pengecekan tahanan sudah terlalu dekat dengan angka 15 ohm, itu artinya busi sudah harus segera diganti. Busi yang benar-benar bagus memiliki tahanan sekitar 6 – 8 ohm.

Baiklah, sekian artikel tentang Cara cek busi motor apakah masih bagus atau rusak. Jika anda menganggap artikel ini menarik dan bermanfaat, mohon bantu dishare pada tombol berbagi di bawah ini. Terimakasih…

Tuesday, February 21, 2023

Apa Itu Turbo, Fungsi, Dan Manfaat Turbo

Apa Itu Turbo, Fungsi, Dan Manfaat Turbo

Mendengar kata Turbo, biasanya kita akan teringat pada mesin mobil atau sesuatu yang sifatnya cepat dan bertenaga. Ya, Turbo menjadi salah satu komponen peningkat tenaga mesin yang namanya cukup eksklusif karena hanya digunakan khusus pada mesin-mesin balap berteknologi canggih di jamannya.

Turbo menjadi komponen mesin favorit yang dianggap mampu membawa setiap kendaraan melaju lebih cepat dan menjadi juara. Perangkat dan komponen Turbo ini sangat fleksibel karena bisa digunakan dengan baik pada mesin bensin ataupun mesin diesel.

Namun, kisah itu sudah berlalu. Lain dulu lain sekarang, kini Turbo tidaklah se-eksklusif dahulu. Perangkat mesin Turbo sudah banyak dan bisa dengan mudah kita temukan pada mobil-mobil penumpang dan komersil yang diproduksi saat ini.
Bahkan, Turbo sudah menjadi perangkat tambahan guna membantu mendongkrak ataupun mempertahankan nilai jual kendaraan tersebut.

APA ITU TURBO?

Turbocharger atau lebih sering disebut dengan Turbo, pada dasarnya adalah sebuah "pompa udara" yang dibuat dengan tingkat ke-presisi-an yang sangat tinggi.

Terdiri dari dua buah pompa sentrifugal yang saling terhubung antara saluran intake tempat aliran udara masuk dengan saluran exhaust tempat aliran udara gas buang
Pompa yang ada di bagian udara masuk (intake) disebut dengan Compressor Wheel, sedangkan pompa yang ada dibagian gas buang (exhaust) disebut dengan Turbin Wheel.

Turbo digunakan untuk menambah volume udara masuk kedalam mesin dengan memanfaatkan energi (daya dorong) dari gas buang yang mengalir dari exhaust manifold ke knalpot.
Compressor wheel akan menjadi pompa penghisap udara masuk sedangkan Turbin wheel berfungsi untuk memutar compressor wheel berdasarkan aliran udara gas buang.


KOMPONEN TURBOCHARGER

Perhatikan pada contoh gambar dibawah berikut yang akan menunjukkan apa saja komponen turbocharge pada mobil berikut fungsi-fungsinya...
Keterangan gambar :

1.Actuator ; berfungsi untuk menarik tuas katup wastegate assembly yang kerjanya berdasarkan kevakuman udara di intake manifold
2.Compressor wheel : berfungsi untuk menghisap udara dari intercooler atau saringan udara dan memampatkan udara yang masuk ke dalam intake manifold.
3.Turbine wheel ; berfungsi untuk menciptakan putaran berdasarkan aliran dan tekanan gas buang hasil pembakaran mesin. Putaran pada Turbine wheel akan menciptakanputaran yang sama pada cmpressor wheel (terhubung melalui sebuah shaft) dengan compressor wheel.
4.Wastegate assembly ; berfungsi untuk membatasi putaran turbo agar dan mengatur tekanan maksimum yang dihasilkan turbo sehingga terhindar dari kerusakan.
5.Center housing ; berfungsi sebagai tempat dudukan dari shaft yang menghubungkan antara compressor wheel dengan turbine wheel, bearing , serta saluran pelumas untuk turbo
6.Compresssor housing ; berfungsi sebagai rumah dari compressor wheel dan sebagai saluran udara dari intercooler atau saringan udara menuju ke intake manifold.
7.Turbine housing ; berfungsi sebagai rumah dari turbine wheel dan sebagai saluran gas buang dari exhaust manifold ke knalpot mobil melalui outlet elbow.
8.Outlet elbow ; berfungsi sebagai rumah dari wastegate assembly sekaligus sebagai sambungan antara turbine housing dengan knalpot mobil

PRINSIP DAN CARA KERJA TURBO

Fungsi Turbo adalah menambah pasokan udara yang dibutuhkan mesin, tujuannya agar proses pembakaran terjadi dengan sempurna.

Pada putaran rendah, kebutuhan oksigen untuk proses pembakaran masih bisa tercukupi dengan hanya mengandalkan kevakuman akibat langkah hisap piston di dalam silinder, namun pada putaran tinggi kebutuhan oksigen yang ideal sulit terpenuhi.

Turbo memanfaatkan tenaga yang mengalir didalam aliran gas buang untuk memutar Turbin Wheel sehingga Compressor Wheel bisa berputar dan menghisap udara sebanyak banyaknya untuk kemudian didorong kedalam ruang bakar mesin.

Setelah terjadi pembakaran, mesin akan menghasilkan gas buang. Aliran gas buang yang menuju ke knalpot (tanda panah merah ) akan menggerakkan dan memutar Turbin Wheel sekaligus memutar Compressor Wheel.
Putaran dari Compressor Wheel akan menghisap udara segar (tanda panah biru) untuk kemudian didorong dan dipampatkan dengan tekanan tinggi kedalam ruang bakar mesin.

Dengan begitu, mesin menjadi lebih mudah untuk mendapatkan pasokan udara segar bertekanan dan campuran bahan bakar yang optimum sehingga pembakaran menjadi lebih optimal dan penuh tenaga.

Pengaturan tekanan udara

Untuk mencegah tekanan udara berlebih yang dapat merusak Turbo, contohnya saat throttle gas di tutup, umumnya pada Turbo ditambahkan komponen tambahan seperti Wastegate Valve Pressure Control dan Blow Off Valve
Saat throttle gas di tutup, udara akan terus ditekan dan dikompres oleh Turbo. Tekanan ini akan berbahaya dan dapat merusak Turbo (Tekanan ini dapat menyebabkan berbaliknya putaran Compressor Wheel dan membuat shaft didalam Turbo bisa patah dan rusak).

Oleh karena itu, dengan adanya Wastegate Valve ini, tekanan udara yang berlebihan di dalam saluran udara masuk bisa dikurangi sehingga mencegah terjadinya kerusakan pada Turbo. Perhatikan fungsi wastegate pada turbo yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini
Ketika putaran turbo semakin kencang, tekanan udara akan masuk ke saluran wastegate dan mendorong actuator sehingga wastegate valve akan terbuka.

Tebukanya Wastegate Valve ini akan membocorkan tekanan yang ada di exhaust manifold sehingga putaran Turbine wheel akan berkurang, disaat itu pula putaran Compressor Wheel juga akan berkurang. Ini artinya tekanan udara yang di kompres oleh turbo pada intake manifold juga akan berkurang dengan sendirinya.
Untuk Wastegate Valve biasanya dipasang di bagian exhaust manifold dan menjadi satu set dengan Turbonya itu sendiri (di desain langsung oleh pabrikan), sedangkan Blow Off Valve umumnya dipasang terpisah dibagian saluran intake sebelum throttle gas dan banyak dijual di pasaran.

MANFAAT TURBOCHARGER 

Pembakaran yang sempurna membutuhkan rasio udara dan bahan bakar yang seimbang untuk menghasilkan tenaga mesin dan torsi maksimal.

Dengan adanya Turbo, suplai udara tidak lagi menjadi hambatan karena udara bertekanan dan kaya oksigen selalu siap kapanpun disaat mesin membutuhkan.

Dengan begitu, tenaga mesin dan torsi juga akan meningkat dengan sendirinya karena pembakaran yang sempurna bagi mesin menjadi lebih mudah dicapai

Berikut adalah beberapa manfaat Turbo bagi mesin yang bisa kita dapatkan

1.Meningkatkan torsi dan tenaga mesin.
2.Menghemat penggunaan bahan bakar, khususnya untuk mesin diesel
3.Membantu untuk mengurangi emisi mesin yang berbahaya.
4.Dengan adanya Turbo, mesin dengan spesifikasi lebih kecil dan ringan bisa memiliki tenaga mesin yang nyaris sama dengan mesin besar tanpa Turbo

Monday, February 20, 2023

Komponen Supply Pump Dan Fungsinya Pada Mesin Diesel Common Rail

Komponen Supply Pump Dan Fungsinya Pada Mesin Diesel Common Rail

Supply pump pada mesin diesel common rail berfungsi sebagai penghasil bahan bakar bertekanan tinggi, dimana bahan bakar bertekanan tinggi ini selanjutnya akan disalurkan menuju ke common rail pipe untuk di injeksikan oleh injektor ke ruang bakar.

Agar supply pump dapat bekerja, supply pump dihubungkan ke mesin dengan berbagai cara, ada yang menggunakan timing belt untuk memutar pulley supply pump dan ada pula yang menggunakan gear untuk dikaitkan.

Ya, pada bagian ujung dari supply pump ini terdapat pulley yang terhubung dengan mesin sehingga ketika mesin berputar, maka supply pump juga langsung dapat bekerja untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang sangat dibutuhkan oleh mesin diesel sistem common rail ini.
Nah, pada artikel berikut ini, saya akan berbagi informasi tentang komponen-komponen supply pump pada mesin diesel common rail khususnya untuk tipe HP3. Simak informasi tentang komponen supply pump dibawah ini,

1. FEED PUMP

Komponen supply pump tipe HP3 yang pertama adalah Feed Pump. Fungsi feed pump adalah untuk menghisap bahan bakar dari fuel tank dan kemudian menekannya masuk ke dalam ruang pompa injeksi utama yang berisikan plunger agar tekanan bahan bakar bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi sesuai dengan kebutuhan injeksi mesin common rail.

Bahan bakar yang mengalir dari fuel tank akan disaring terlebih dahulu oleh fuel filter sebelum masuk ke dalam feed pump. Dari feed pump, bahan bakar akan melewati SCV dan masuk ke dalam ruangan pompa injeksi yang berisikan plunger tersebut.

Feed pump pada supply pump tipe HP3 ini bertipe trochoid, perhatikan bentuk feed pump tipe trochoid pada gambar dibawah ini.
Komponen inner rotor pada feed pump ini dihubungkan pada sebuah drive shaft di dalam supply pump. Ketika drive shaft berputar, maka inner rotor akan ikut berputar sekaligus ikut menggerakkan outer rotor.

Pada saat inilah bahan bakar solar dari saluran fuel tank dan inlet port akan dihisap melalui suction port dan dipompa keluar melalui discharge port yang akan menuju ke SCV (Suction Control Valve) dan plunger.
Ketika kecepatan putar mesin meningkat, hal ini akan menyebabkan putaran pada feed pump juga bertambah. Untuk mencegah tekanan bahan bakar yang berlebih akibat meningkatnya putaran mesin, feed pump dipasangkan sebuah regulating valve.

Regulating valve akan mengatur tekanan feed pump agar selalu tetap stabil pada batas tekanan tertentu yang sudah di set oleh pihak pabrikan.

Ketika tekanan bahan bakar berlebih, regulating valve akan terbuka akibat tekanan. Terbukanya valve akan mengurangi tekanan di dalam feed pump. Bahan bakar yang mengalir melalui regulating valve ini kemudian akan dimasukkan kembali ke dalam feed pump untuk dipompa kembali menuju plunger.

2. SUCTION CONTROL VALVE (SCV)

Komponen supply pump tipe HP3 yang kedua adalah Suction Control Valve (SCV). SCV merupakan aktuator pada mesin common rail yang terhubung dengan ECU mesin dan bekerja berdasarkan perintah dari ECU (Engine control Unit).

SCV berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar solar yang berasal dari feed pump menuju ke plunger agar tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh supply pump ke common rail pipe bisa selalu stabil dan konstan sesuai dengan kebutuhan mesin.
SCV pada supply pump ini berbentuk seperti solenoid valve dimana dibagian dalamnya terdapat kumparan (gulungan tembaga) yang akan menjadi magnet saat dialiri arus listrik. Di dalam SCV ini juga terdapat batang besi (armature) yang terhubung dengan katup/valve sehingga ketika ada arus listrik dari ECU menuju ke kumparan SCV, maka armature ini akan bergerak tertarik dan membuka valve.

SCV bekerja secara duty rasio berdasarkan sinyal output dari ECU yang berbentuk gelombang frekuensi dan mengalir secara konstan. Nilai frekuensi gelombang ini akan mempengaruhi besar kecilnya pembukaan katup pada SCV.

Saat nilai frekuensi meningkat, maka pembukaan katup akan menurun dan semakin kecil. Sedangkan saat nilai frekuensi menurun, maka pembukaan katup akan meningkat dan katup terbuka semakin lebar

3.PUMP UNIT

Komponen supply pump tipe HP3 yang ketiga adalah Pump Unit. Pump unit ini merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang akan disalurkan menuju ke common rail pipe.
Pump unit ini terdiri dari 3 bagian yaitu :
•Eccentric cam : Eccentric cam merupakan sebuah drive shaft yang dibagian tengahnya terdapat sebuah cam dengan posisi yang tidak simetris (sedikit menonjol kesalah satu sisi). Ecentric cam ini dipasangkan di tengah-tengah ring cam.
Ring cam : Ring cam berbentuk kotak dengan lubang ditengahnya. Pada lubang inilah eccentric cam dipasangkan sehingga ketika drive shaft berputar, maka tonjolan pada eccentric cam akan bergerak dan mendorong ring cam sehingga tercipta gerakan seperti memompa.
•Plunger : Ada 2 Plunger pada supply pump tipe HP3 ini, letaknya berseberangan dan terhubung dengan ring cam. Plunger bekerja berdasarkan gerakan memompa yang terjadi pada ring cam. Plunger inilah yang akan mendorong dan memompa bahan bakar solar sehingga tercipta bahan bakar bertekanan tinggi.
Perhatikan cara kerja komponen pump unit yang sedang memompa bahan bakar pada gambar dibawah ini
4. DELIVERY VALVE

Komponen supply pump tipe HP3 yang ke empat adalah delivery valve. Delivery valve ini terdiri dari 3 komponen yaitu spring (pegas), Check ball, dan holder. Masing-masing komponen bekerja menjadi satu kesatuan yang dinamakan delivery valve.

Delivery valve ini berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan yang dihasilkan oleh plunger menuju ke common rail pipe. Selain itu, delivery valve ini juga digunakan untuk mencegah agar bahan bakar yang bertekan di dalam common rail pipe tidak kembali masuk kedalam plunger.

Dengan begitu, semakin banyak bahan bakar yang masuk ke dalam common rail pipe, maka tekanan bahan bakar juga akan semakin meningkat. Perhatikan posisi delivery valve pada gambar dibawah berikut
5. FUEL TEMPERATURE SENSOR

Komponen supply pump tipe HP3 yang terakhir adalah Fuel temperature sensor. Fuel temperature sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu dan temperatur bahan bakar yang mengalir di dalam supply pump. Fuel temperatur akan mengirimkan data berupa tegangan listrik ke ECU untuk digunakan oleh ECU sebagai nilai suhu bahan bakar.
Sebagai sensor, fuel temperatur menggunakan komponen elektronik bernama thermistor yang bekerja ketika terjadi perubahan suhu. Ketika suhu bahan bakar rendah, nilai hambatan (tahanan) pada thermistor akan besar, sedangkan ketika suhu bahan bakar meningkat tinggi, maka nilai hambatan akan mengecil (turun).

Dengan begitu, maka tegangan yang mengalir juga akan berubah sesuai nilai tahanan yang dihasilkan akibat perubahan suhu pada bahan bakar. Perubahan ilai tegangan inilah yang kemudian digunakan oleh ECU sebagai data suhu temperatur bahan bakar.