Sistem Kerja
Sistem pendingin mensirkulasikan coolant ke seluruh bagian engine untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh pembakaran dan gesekan dengan memanfaatkan prinsip perpindahan panas.
Panas selalu bergerak dari sumber panas ke sasaran yang suhunya lebih rendah. Sumber panas dan sasaran ini bisa berupa besi, cairan, ataupun udara. Kuncinya terletak pada perbedaan suhu relatif di antara keduanya. Makin besar perbedaannya, makin besar panas yang akan dipindahkan. Setiap komponen dalam suatu sistem pendingin memegang peran dalam hal ini.
Pendinginan engine mengacu pada prinsip konduksi, konveksi dan radiasi dari energi panas agar engine bekerja pada suhu yang tepat. Air pendingin menerima panas yang dilepaskan oleh komponen-komponen besi pada engine seperti engine block, cylinder head dan lainlain.
Air pendingin kemudian di alirkan oleh water pump dari engine menuju radiator. Pada radiator, energi panas dipindahkan secara konveksi ke udara yang melintasi fins radiator. Sebagai tambahan, engine juga memancarkan sejumlah panas ke atmosfer secara langsung dalam bentuk panas yang dilepaskan engine ke udara sekeliling engine.
(1)Waterpump,
(2)Oil Cooler(engine, Transmission, Hoist, Converter dan Brake Oil)
(3) Saluran di sepanjang Engine Block dan cylinder Head
(4)Temperature Regulator dan Regulator Housing,
(5)Bypass Tube
(6)Radiator,
(7)Pressure Cap
(8)Hose dan Pipa penghubung.
Sebagai tambahan termasuk pula fan, yang biasanya digerakkan oleh belt dan terletak tidak jauh dari radiator untuk meningkatkan aliran udara dan meningkatkan pemindahan panas.
Skematik di atas adalah circuit dari Jacket Watercollant yang digunakan pada OHT 777D.
Coolant mengalir dari jacket water pump melalui cooler ke engine Block.Coolant mengalir melalui engine block dan cylinder head. Dari cylinder head,coolant mengalir ke temperature regulator (thermostat) dan langsung mengalir ke water pump melalui by pass tube atau ke radiator (tergantung pada suhu coolant).
1. Jacket water pump
2. Bypass tube
3. Jacket water thermostat housing
Jacket water pump (1) berada di sebelah kanan engine. Pump akan menghisap coolant dari bypass tube (2) sampai temperature regulator (thermostat) membuka. Thermostat berada di housing (3) pada bagian atas bypass tube. Saat thermostat membuka, coolant akan mengalir melalui radiator kemudian ke inlet water pump.
Coolant mengalir dari jacket water pump, melewati coolant warning switch (1), dan melalui macam-macam system oil cooler (engine, hoist/converter/brake, dan transmission).
Water pump terdiri atas sebuah impeller yang terdapat pada housing-nya. Saat impeller berputar, sudu-sudunya (vane) mendorong air dan masuk ke dalam saluran sistem pendingin pada engine. Water pump ditempatkan di bagian depan engine block.
Coolant flow switch mengirimkan signal input ke Engine ECM. Engine ECM memberikan input signal ke Caterpillar Monitoring System, yang akan menginformasikan operator status dari coolant flow.
•Low coolant flow event
Jika ECM mendeteksi kondisi low coolant flow, low coolant flow akan terekam sebagai logged event. Perlu factory password untuk menghapus event ini.
2. Jacket water coolant S.O.S tap
Jacket water coolant sample dapat diambil melalui Schedule Oil Sampling (S.O.S) coolant analysis tap (2).
2. Transmission oil cooler
3. Hoist, converter dan brake oil cooler
Pada gambar terlihat bagian kanan dari engine. Jacket water coolant mengalir melalui engine oil cooler (1), transmission oil cooler (2) dan hoist, converter dan brake oil cooler (3) kemudian coolant mengalir ke dua sisi dari engine cylinder block. Coolant mengalir melalui engine block dan melalui cylinder head, coolant mengalir ke temperature regulator dan mengalir langsung ke water pump melalui bypass tube atau ke radiator (tergantung pada temperatur coolant).
Temperature regulator dipasang di bagian dalam housing-nya.
Temperature regulator berfungsi sebagai pengatur aliran sistem pendingin. Regulator bertugas menjaga engine beroperasi pada suhu kerjanya. Ini dilakukan dengan cara mengatur aliran coolant apakah melalui radiator, atau melalui bypass tube kembali ke water pump tanpa didinginkan dulu oleh radiator.
Secara singkat, fungsi Regulator adalah:
•Mempercepat tercapainya suhu kerja engine
•Mempertahankan suhu kerja tersebut agar tidak berlebihan
Cara Kerja Regulator
Ketika engine dalam keadaan dingin, regulator berada dalam kondisi menutup saluran menuju Radiator. Coolant mengalir kembali ke pompa melewati bypass tube, tanpa melalui radiator. Ini akan membantu menghangatkan engine. Setelah engine-nya mulai panas, dan suhu coolant meningkat hingga mencapai suhu bukaan regulator. Ketika regulator membuka, sebagian coolant dialirkan langsung ke radiator sedangkan sisanya dialirkan ke water pump. Seiring dengan meningkatnya suhu, regulator membuka lebih lebar dan lebih banyak coolant yang dialirkan melalui radiator. Saat regulator terbuka penuh, seluruh aliran coolant dialirkan langsung ke radiator.
Regulator Test
Anda harus melakukan pengujian pada regulator pada saat melakukan perawatan sistem pendingin dan menggantinya jika perlu. Suhu bukaan regulator distempel di permukaan regulator. Jika memang harus mengganti regulator, pastikan menggunakan regulator yang sesuai dengan yang dianjurkan untuk engine yang sedang diperbaiki, jika tidak sistem pendingin tidak akan bekerja dengan benar.
Pada saat suhu coolant sudah diatas suhu kerja minimal, sebagian coolant dialirkan ke radiator untuk didinginkan. Mengingat pada 777D menggunakan dua sistem pendingin yang terpisah yakni jacket water cooling system dan aftercooler cooling system, maka radiatorpun terbagi kedalam dua bagian yang terpisah.
Jacket water cooling system menggunakan core yang di sebelah kanan dari radiator (kirakira 60% dari kapasitas total). Temperatur pada jacket water cooling system dikontrol oleh temperature regulator (thermostat).
Aftercooler cooling system menggunakan core yang di sebelah kiri dari radiator (kira-kira 40% dari kapasitas total). Aftercooler cooling system tidak tidak memiliki thermostat pada circuit. Coolant mengalir melalui radiator setiap saat untuk menjaga udara inlet pada turbochargerr tetap dingin agar dapat menaikan horsepower.
1. Coolant level gauge
Coolant level dapat diperiksa pada bagian atas radiator (top tank). Gunakan gauge (1) pada top tank untuk memeriksa coolant level.
2. Pressure relief valve
Pressure relief valve (2) mencegah coogauge
system dari kelebihan tekanan. Jacket water dan aftercooler cooling system masing-masing memiliki relief valve sendiri-sendiri. Jika cooling system mengalami overheating atau coolant keluar lewat relief valve, bersihkan atau ganti relief valve.
Seperti yang telah dibahas pada sesi mengenai Sistem Pemasukan Udara, jenis sistem aftercooler yang digunakan pada 777D adalah separate circuit aftercooled.
Separate Circuit After Cooled (SCAC) System
“Separate Circuit Aftercooled" atau SCAC atau sistem aftercooler rangkaian terpisah dimana pendingin udara terpisah dari sistem pendingin yang digunakan untuk mendinginkan engine (jacket water).
Jacket water bekerja untuk mendinginkan engine head, engine block, oli transmissi dan lainlain. Sistem separate circuit aftercooler memiliki pompa, saluran air dan pemindah panas tersendiri. Sistem ini umumnya digunakan pada aplikasi dimana proses pendinginan udara yang maksimum diperlukan.
1. Aftercooler water pump
2. Pump supply tube
3. Pump delivery tube
4. Aftercooler coolant S.O.S tap
Auxiliary (aftercooler) water pump (1) untuk aftercooler cooling system berada di sebelah kiri engine. Coolant masuk ke aftercooler water pump dari radiator melalui tube (2), coolant mengalir dari pump ke aftercooler core melalui tube yang besar (3) Aftercooler coolant sample dapat diambil melalui Schedule Oil Sampling (S.O.S) coolant analysis tap (4).
No comments:
Post a Comment