Tujuan Sistem Pelumasan
Tujuan utama sistem pelumasan adalah mengalirkan oli ke seluruh bagian engine. Oli harus bersih, dingin dan mampu melindungi komponen-komponen engine dari keausan.
Sistem pelumasan pada engine diesel sangat penting karena tuntutan untuk menciptakan tenaga engine yang besar dan kebutuhan emisi yang rendah. Sistem pelumasan tidak hanya diperlukan untuk menyediakan oil yang bersih ke beberapa tempat yang ada pada engine, tetapi oli sendiri harus mampu bertahan pada suhu yang lebih tinggi dan interval penggantian yang lama disamping menjaga konsumsi oli yang rendah.
Sistem pelumasan terdiri atas:
(1) Oil pan atau sump,
(2) Suction Bell,
(3) Oil Pump,
(4) Pressure Relief Valve,
(5) Oil Filter (Saringan Oli) dengan Bypass Valve,
(6) Engine Oil Cooler dengan Bypass Valve,
(7) Main Oil Gallery,
(8) Piston Cooling Jet,
(9) Crankcase Breather, pipa dan saluran penghubung, dan oli itu sendiri.
Engine juga memiliki scavange pump pada bagian belakang engine untuk mengirimkan oli dari belakang oil pan ke main sump. Oli mengalir dari pump melewati engine oil cooler bypass valve ke engine oil cooler.
Bypass valve pada engine oil cooler mengijinkan oli mengalir ke system saat oli dingin dan kental juga jika cooler buntu. Oli mengalir dari engine oil cooler ke oil filter. Oli mengalir melalui filter dan masuk ke engine cylinder block untuk membersikan, mendinginkan dan melumasi komponen bagian dalam engine dan Turbocharger.
•Engine oil pump
1. Engine oil pump relief valve
Engine oil pump berada di belakang jacket water pump di sebelah kanan engine. Pump menghisap oli dari oil pan melalui screen. Relief valve (1) untuk lubrication system berada pada pompa.
Engine juga memiliki scavange pump pada belakang engine untuk mengirimkan oli dari belakang oil pan ke main sump.
2. Engine oil cooler bypass valve
3. Engine oil cooler
Oli mengalir dari pump melalui engine oil cooler bypass valve (2) ke engine oil cooler (3). Bypass valve untuk engine oil mengijinkan oli untuk mengalir ke sistem saat kondisi dingin dan kental atau saat cooler buntu.
4. Engine oil level low switch
Engine oil level switch (4) menyediakan input signal ke Engine ECM. Engine ECM menyediakan input signal ke Caterpillar Monitoring System, yang akan memperingatkan operator saat engine oil level low dan tidak aman untuk mengoperasikan truck karena dapat menyebabkan kerusakan pada engine. Peringatan ENGINE OIL LEVEL LOW adalah peringatan kategori 2 atau 3.
Oli mengalir dari engine oil cooler ke oil filter pada sisi kiri engine. Oli mengalir melalui filter dan masuk ke engine cylinder block untuk membersihkan, mendinginkan dan melumasi komponen dalam dan turbocharger.
1. Engine oil pressure sensor (filtered)
Engine memiliki dua oil pressure sensor. Masing-masing sensor berada di tiap-tiap ujung oil filter base. Sensor depan (lihat Gambar selanjutnya) mengukur tekanan oli sebelum filter (unfiltered). Sensor belakang (1) mengukur tekanan oil sesudah filter (filtered) setelah filter. Sensor mengirimkan input signal ke Engine ECM.
ECM menyediakan input signal ke Caterpillar Monitoring System, yang akan menginformasikan operator tentang engine oil pressure. ECM akan menggunakan kedua engine oil pressure sensor ini untuk menginformasikan operator jika engine oil filter tersumbat. Engine oil pressure event Jika engine oil pressure kurang dari 44 kpa (6,4 psi) pada LOW IDLE atau kurang dari 250 kpa (36 psi) pada HIGH IDLE, Engine ECM merekam event dan memerlukan factory password untuk menghapusnya. Engine oil filter restriction event Jika oil filter restriction melebihi 70 kpa (10 psi), low oil filter restriction event akan direkam. Tidak perlu factory password untuk menghapus event ini. Jika oil filter restriction melebihi 200 kpa (29 psi), high oil filter restriction event akan direkam. Perlu factory password untuk menghapus event ini.
2. Oil filter bypass valve cover
Oil filter bypass valve berada di atas masing-masing filter pada oil filter base di belakang dua cover (2). Oil filter bypass valve akan membuka jika oil filter restriction melebihi 203 ± 20 kpa (29 ± 3 psi).
Terlihat pada gambar adalah bagian bawah dari engine oil filter base. Engine oil sample dapat diambil pada Schedule Oil Sampling (S.O.S) tap (1) yang berada di depan oil filter base.
2. Engine oil pressure sensor (unfiltered)
Juga terlihat engine oil pressure sensor (2) yang mengukur tekanan oli engine sebelum filter.
3. Trapped engine oil drain
Oil filter base juga memiliki fitting (3) yang dapat digunakan untuk membuang oli engine yang terjebak di atas filter. Jangan menambahkan oli melalui fitting ini karena oli yang tidak tersaring akan masuk ke dalam engine. Kontaminasi akan menyebabkan kerusakan engine. PERHATIAN :
Saat mengganti engine oil filter, buang oli yang terjebak di atas filter melalui fitting (3) untuk menghindari dari tumpahan. Oli yang ditambahkan melalui fitting ini akan langsung masuk ke dalam main oil galery tanpa melalui filter. Menambahakan oli melalui fitting ini akan membuat kontaminasi masuk ke dalam system dan dapat menyebabkan kerusakan engine.
No comments:
Post a Comment